Kamis, 22 Maret 2018

DAYA DAN SISTEM KONTROL MOTOR POMPA KOLAM RENANG

PERENCANAAN DAYA DAN SISTEM KONTROL MOTOR POMPA KOLAM RENANG

2.1 Menentukan Daya Motor Pompa Dalam pemilihan pompa kolam renang yang difungsikan untuk mensirkulasikan air dalam kolam, hingga dapat beroperasi dengan baik dan benar seperti yang diinginkan terlebih dahulu harus diketahui :
1. Volume air kolam renang
2. Flow rate
3. Head pompa
4. Curve karakteristik pompa

1. Volume air kolam renang

Langkah pertama untuk memilih pompa kolam renang yang tepat adalah mengetahui volume air kolam renang. Rumusnya sederhana, panjang dikali lebar dikali ketinggian air atau p x l x t. Gunakan ketinggian air, bukan ketinggian kolam renang. Anggap saja anda memiliki kolam renang ukuran 10 x 5 meter dengan ketinggian air 1,2 meter. Jadi, total air yang ada dalam kolam renang anda adalah 60 kubik air (10x5x1,2 =60m3).

2. Flow rate
Flow rate adalah kemampuan pompa mengalirkan air dalam periode waktu tertentu. Sebagai contoh, pompa dengan flow rate 16 m3/jam. Artinya, dalam waktu satu jam pompa dapat menyedot air sebanyak 16 kubik.

3. Head total pompa
Yang dimaksud total head pompa adalah kemampuan tekanan maksimum pada titik kerja pompa, sehingga pompa tersebut mampu mengalirkan air dari satu tempat ke tempat lainnya. Jadi, head total adalah head yang harus disediakan oleh pompa untuk memindahkan fluida dari suatu titik ketitik yang lain. Beberapa parameter yang diperlukan untuk menentukan total head pompa di antaranya friction loss pipa, friction loss fitting & valve, pressure drop peralatan mechanical, dan geodetic head.

4. Kurva pompa (Curve of The Pump)
Curve of The Pump merupakan satu-satunya petunjuk untuk memilih pompa . Kurpa tersebut menunjukkan hubungan head pompa dengan flow rate. Kurva tersebut dikeluarkan oleh pabrik pembuat motor pompa bersangkutan.

Contoh gambar kurva pompa adalah seperti gambar berikut :




2.2 Merencanakan sistem kontrol pompa
Dalam merencanakan sistem kontrol pompa kolam renang harus memenuhi beberapa persyaratan sehingga rangkaian kontrol dapat berfungsi dengan baik dan benar (sesuai dengan deskripsi kerja pompa yang diinginkan).

Syarat-syarat yang harus dipenuhi di antaranya :
a. Syarat keamanan
Syarat keamanan merupakan syarat utama dalam penginstalasian sistem kontrol. Aman dalam hal ini berarti bebas dari ganguan-gangguan yang dapat membahayakan seperti : gangguan hubung singkat, gangguan beban lebih, kebocoran isolasi, dan lain sebagainya. Komponen yang dipergunakan untuk melindungi rangkaian kontrol maupun pompa yaitu : MCB sebagai pengaman hubung singkat dan Over load sebagai pengaman beban lebih.

b. Pemilihan komponen sistem kontrol dengan tepat dan benar.
Komponen yang dipergunakan pada sistem kontrol pompa ini antara lain :

Relay
Relay adalah alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis mengontrol penghubungan rangkaian listrik. Relay adalah bagian yang penting dari banyak sistem kontrol, bermanfaat untuk kontrol jarak jauh dan pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal control tegangan dan arus rendah.

Tombol Tekan
Tombol tekan atau disebut sakelar ON/OFF banyak digunakan sebagai alat penghubung atau pemutus rangkaian kontrol. Memiliki dua kontak, yaitu NC dan NO. Artinya saat sakelar tidak digunakan satu kontak terhubung  Normally Close, dan satu kontak lainnya Normally Open. Ketika kontak ditekan secara manual kondisinya berbalik
posisi menjadi NO dan NC.

Selector Switch
Selector Switch merupakan alat yang di gunakan untuk memilih posisi kerja rangkaian kontrol. Kerja dari selector
switch yaitu menyambung rangkaian sesuai dengan yang ditunjuk oleh tangkai selector. Banyak sekali type selector switch, tapi biasanya hanya dua type yang sering di gunakan, yaitu 2 posisi, (ON-OFF/Start- Stop/0-1, dll) dan 3 posisi (ON-OFF-ON/Auto- Off-Manual,dll)

   

 


Time witch (Saklar Timer)
Suatu saklar yang bekerja berdasarkan waktu yang dilengkapi mekanisasi waktu (motor). Saklar timer ini harus dihubung langsung dengan sumber tegangan agar motornya bekerja terus untuk memutar timernya. Pada timer terdapat plat pengatur waktu yang mempunyai kisi sebanyak 48, yang berputar satu putaran dalam waktu 24 jam. Jadi setiap kisi mempunyai waktu 30 menit. Jumlah kisi diatur berdasarkan setting waktu yang diinginkan. Untuk pengesetan saklar, dapat diatur berdasarkan jumlah strip yang akan digunakan. Saklar ini juga mempunyai dua posisi kontak yaitu kontak NO dan kontak NC. Saklar ini hanya bisa mengoperasikan beban dalam posisi ON atau OFF secara otomatis.

III . HASIL DAN PEMBAHASAN
Sirkulasi air dalam kolam yang dilakukan oleh pompa dapat digambarkan seperti gambar berikut.



Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa, air dari kolam diisap oleh pompa melalui pompa isap, kemudian dialirkan kembali ke kolam lewat pipa tekan kemudian difilter hingga menjadi air bersih baru kemudian air masuk kekolam  Demikian seterusnya selama pompa bekerja. Supaya air tersaring dengan sempurna, artinya 100% air dalam kolam dapat melalui filter maka pompa harus dipilih dengan benar. Seperti telah dijelaskan pada metode di atas, bahwa untuk memilih pompa dengan tepat dan benar, pertama harus diketahui volume air dalam kolam. Misal kolam yang
ada memiliki ukuran 10 x 5 meter dengan ketinggian air 1,2 meter. Jadi, total air yang ada dalam kolam renang adalah 60 meter kubik air (10x5x1,2 =60m3).



Head Total [3]
Head yang harus disediakan pompa untuk memindahkan fluida dari satu titik ke titik lain dapat dinyatakan dalam persamaan :



Besar kecilnya head yang harus disediakan pompa tergantung instalasi pemipaan pompa tersebut.

Menentukan daya Pompa [3]
Misal kolam yang kita rencanakan memiliki head setelah dihitung dengan persamaan diatas 10m dan volume 60m3. Selanjutnya kita dapat memilih pompa berdasarkan kurve dan data pompa yang disediakan oleh pabrik pembuatnya sebagai berikut


Gambar 4 Parameter Pompa
Dengan petunjuk kurve pompa tersebut dapat ditentukan pompa yang dipakai berdasarkan volume dan head kolam. Dari kurve pompa dapat dilihat bahwa, pada head 10m pompa 1.0HP memiliki flow rate 10 m3/h, pompa 1,5HP : 19m3/h, pompa 2HP : 22 m3/h, pompa 2,5HP : 26 m3/h, pompa 3.0HP : 29 m3/h. Jadi, kita dapat memilih salah satu dari pompa tersebut. Kalau dipilih pompa dengan daya 2HP maka diperlukan waktu (60/22) = 2,73jam = 2 jam ;44 menit dalam satu kali sirkulasi. Pompa 2,5HP diperlukan waktu : (60/26) = 2jam;18menit. Pompa 3HP diperlukan waktu : (60/29) = 2jam;4menit. Terlihat bahwa semak in besar daya pompa, semakin besar flow ratenya dan semakin singkat waktu yang diperlukan untuk mensirkulasi air kolam.




Merencanakan Sistem Kontrol Pompa
Setelah ditentukan pompa yang akan dipakai, selanjutnya direncanakan sistem kontrolnya. Pompa yang dipakai yaitu pompa 2,5HP, sehingga diperlukan waktu 2jam; 18menit untuk sekali sirkulasi. Diagram kontrol pompa tersebut dapat digambarkan seperti gambar berikut.




Cara Kerja Rangkaian control
Pompa dapat dioperasikan secara manual maupun otomatis, dengan memposisikan selector switch ke posisi M (manual), posisi A(automatis). Pada posisi manual pompa di ON kan dengan menekan S2, sehingga K1 ON dan pompa bekerja, ditandai dengan menyalanya lampu indikator H1. Untuk mematikan pompa dilakukan dengan menekan S1, sehingga aliran arus yang menuju ke K1 terputus, K1 OFF dan pompa berhenti bekerja. Pada posisi automatis : pompa bekerja secara otomatis sesuai dengan setting timer. Pada rangkaian ini timer disetting ON selama 2jam; 18 menit sesuai kebutuhan kerja pompa untuk sekali sirkulasi.

Jadi dengan memposisikan Selector switch (SW) pada posisi Automatis (A), maka pompa akan bekerja selama 2jam; 18menit pada jam tertentu sesuai settingnya.

Rating Pengaman dan Komponen Utama Motor
Dari diagram power pompa di atas terlihat bahwa ada dua jenis pengaman yang dipergunakan yaitu : MCB (miniature circuir breaker) sebagai pengaman hubung singkat, dan over load relay (OL1) sebagai pengaman beban lebih.

Komponen utama yang dimaksud disini yaitu : magnetic kontaktor (K1). Rating pengaman maupun komponen utama ditentukan berdasarkan besar arus nominal motor pompa.

Dari data motor dapat dihitung arus nominalnya yaitu:


Jadi arus nominal motor : 10,625 Ampere. Rating pengaman beban lebih (over load) menurut ketentuan PUIL 2000 yaitu : 110 – 115 % In. [2] Jadi rating OL1 pada rangkaian power di atas : Minimal : 110% x 10,625 = 11,7 Ampere dan Maksimal : 115% x 10,625 = 12,2 Ampere Rating pengaman hubung singkat (MCB) pada rangkaian power diatas sesuai ketentuan PUIL 2000, pada rangkaian motor dengan rating OL 10 – 16 Ampere, rating pengaman hubung singkatnya : 63Ampere. Jadi, rating MCB pada rangkaian diatas yaitu : 63ampere.

KHA ( Kemampuan Hantar Arus) untuk rangkaian motor ≥ 125% In. Dengan demikian KHA penghantar untuk rangkaian diatas : 125% x 10,625 = 13,28 A, dipilih penghantar dengan KHA 16 Ampere sesuai dengan KHA penghantar yang ada dipasaran. [2] Rating magnetic relay K1 : 16 Ampere, sesuai dengan KHA penghantar.

IV. SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan beberapa hal di antaranya :

1. Untuk menentukan daya motor pompa kolam renang ada beberapa hal yang harus diperhatikan
diantaranya :

· Volume air kolam renang
· Flow rate
· Head pompa
· Curve karakteristik pompa

Daya pompa berbanding lurus dengan flow ratenya : semakin besar daya semakin besar pula flow ratenya. Sedangkan head berbanding terbalik dengan flow ratenya. Semakin tinggi head, semakin kecil flow ratenya.

2. Rangkaian kontrol pompa baru bisa dirancang setelah daya pompa ditentukan, karena rangkaian kontrol harus dirancang sesuai deskripsi kerja pompa, dan rating pengaman, komponen utama, maupun penghantar pada rangkaian kontrol ditentukan berdasarkan arus nominal pompa.







4.2 Saran
Timer switch yang dipergunakan sebagai pengatur waktu kerja pompa sebaiknya dipilih yang jenis digital karena lebih presisi. Kalau pada timer dengan plat pengatur waktu yang mempunyai kisi sebanyak 48, yang berputar satu putaran dalam waktu 24 jam, jadi setiap kisi mempunyai waktu 30 menit, sehingga kemungkinan akan menjadi sulit membuat setting waktu yang sama dengan kebutuhan kerja pompa.

Jadi Jika Anda Ingin Membangun Sebuah Kolam Renang Dengan Sistem Instalasi dan Kapasitas pompa dan Filter yg ideal sehingga Sirkulasi dan Tekanan dapat sesuai dengan kebutuhan atau jumlah kubikasi kolam renang anda.
Tentunya dengan perhitungan tekanan dan kapasitas kebutuhan dan type jenis mesin pompa dan filter yang ideal, akan menghemat biaya biaya maintenance, penggunaan daya listrik, dan ketahanan mesin pompa/filter dalam jangka waktu panjang.

Albian Pool’s memberikan solusi dan penawaran harga yang menarik, dalam desain dan pembuatan kolam renang anda.

Harga Pembuatan Kolam Renang Cuma Per M3:
-       Sistem Skimer (Muka air tidak tumpah) : Rp. 3,150,000/m3 atau 2.150.000/M2  
-       Sistem Sami Overflow (Salah satu sisi air tumpah keluar)  Rp. 3.450,000  atau Rp. 2,450,000 /m2
-       Sistem Full Overflow (semua sisi air tumpah) Rp. 3,750,000/m3 atau 2,850,000/m2
-       Jacuzi Rp. 3,900,000 sd 4,150,000 per m3
Harga Sdh termasuk Perlengkapan Instalasi Pompa Filter, Inlet/outlet, Lampu, Tangga, ex. Hayward, Astral, Dab, Waterco dan Bibir Batu Alam (andesit, paras jogya, dll)
Garansi Kerusakan sd. 1 thn, Garansi Maintenance 3 bulan,

ALBIAN POOL
Spesialis Kolam Renang Minimalis, Roof  Top, Olimpik Waterpark, Jacuzzi

#Albian Pool
#AlbianPoolStudio
#AlbianPoolShop

www.albianpool.com
www.albianpoolshop.wordpress.com
www.albianpool.wordpress.com
www.albianpools.blogspot.co.id

Alamat :
Jl. Kp.grogol Sebrang No. 3, Rt. 001 Rw.06 Kel. Limo Kec. Cinere, Depok 16514 Jawa Barat - Indonesia.
Email : albianpools@gmail.com

Telp. 021.779 72 751
Mobile/wa : 0812 9156 5358 / 0811 94 24 28

Tidak ada komentar:

Posting Komentar