METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KOLAM RENANG
4.1 Tinjauan Umum
Dalam
hal tinjauan pekerjaan kolam renang kajian permasalahan akan dititik beratkan
pada dua hal pekerjaan utama yaitu pekerjaan Struktur dan pekerjaan
finishing.
langkah
atau urutan pelaksanaan dan arah pergerakan pemasangan beserta tahapannya,
sehingga dapat ditentukan penempatan material dan efisiensi bahan material
4.3 Tahapan Pelaksanaan
Pada
kegiatan pelaksanaan survey lapangan,struktur bawah sudah selesai
dikerjakan.Secara garis besar tahapan pelaksanaan selanjutnya secara umum sebagai berikut :
a.
Pekerjaan Bekesting Perancah
b.
Pekerjaan Bekesting Plat & Balok
c.
Pekerjaan Pekerjaan pembesian
d.
Pekerjaan Instalasi Pemipaan sirkulasi air
e.
Pekerjaan Instalasi Penerangan kolam renang
f.
Pekerjaan Pengecoran Beton
g.
Pekerjaan Perawatan
h.
Pekerjaan Finishing
4.3.1 Pekerjaan Bekesting Perancah
Pada
pekerjaan ini, pekerjaan perancah menggunakan scaffolding seat dengan
balok-balok kayu sebagai penopang bekesting diatasnya.yang harus diperhatikan
adalah landasan yang rata dan padat pada bagian kakikaki scaffolding tersebut
agar tidak terjadi lendutan pada perancah tersebut.
4.3.2 Pekerjaan Bekesting
Plat & Balok
Berdasarkan
ada tidaknya lapisan pelindung permukaan, plywood dibagi atas dua jenis yaitu
yang dilapisi oleh polyfilm dan yang tidak dilapisi polyfilm. Plywood yang
dilapisi polyfilm memiliki keawetan yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan
berulang kali dan lebih lama dibandingkan yang tidak dilapisi polyfilm.Dalam
proses ini bekesting yang kami lihat menggunakan plywood 12mm non polyfilm
dengan rangka kaso balok ukuran 5x7 cm dan ditopang oleh perancah scaffolding
seat karena struktur kolam renang tersebut berada pada lantai 2 maka bekesting
membutuhkan perancah.
4.3.3 Pekerjaan Pembesian
Spesifikasi
baja tulangan yang diperlukan adalah SII-BJTD 40(tegangan leleh min. 400 Mpa)
dan SII-BJTP 24 (tegangan leleh min. 240 Mpa) Pada proyek ini tulangan memakai
besi merk SNI dengan variable ukuran besi beton adalah besi Φ 10mm (sengkang
balok) ; besi D 16mm (Tulangan balok) ; Besi D 13mm sebagai reteningwall kolam
& plat lantai kolam.
IV
-4
D13-150
Potongan
_ Pembesian
Lantai
Kolam Renang T=15cm
Permukaan
Air
Ø8-150
D13-150
Dinding
Penahan Tanah T=15cm
D13-150
Balok
Lantai ukr 25x60cm Tul 5D16mm+2Ø12 sengkang Ø10-10
4.3.4 Pekerjaan Instalasi
Pemipaan Instalasi Air
Secara
garis besar, kolam renang digolongkan atas 2 sistem sirkulasi :
a.Sistem
Sirkulasi Overflow, dan
b.Sistem
Sirkulasi Skimmer
dimana
keduanya memiliki fungsi dan tujuan yang sama – membersihkan permukaan air dari
kotoran atau sampah yang mengambang dan tak dapat tenggelam.
4.3.4.1. Sistem Sirkulasi
Overflow
Pada
sistem ini air dihisap oleh pompa dari Balancing Tank kemudian dikirim ke kolam
dengan melalui proses filtrasi di dalam Filter. Air yang masuk ke dalam kolam
melalui Inlet akan meluap – memang dibuat agar meluap – dan tumpah ke dalam
Gutter atau saluran yang dibuat sebagai tampungan luapan tersebut. Dan kemudian
melalui Gutter Drain, air kembali ke dalam Balancing Tank, dimana selanjutnya
akan disedot kembali oleh Pompa Sirkulasi. Umumnya kolam renang baik Commercial
maupun Domestic mempergunakan sistem ini, karena air tidak banyak terbuang
ketika terjadi penambahan tinggi air kolam -
baik karena penambahan jumlah pengguna kolam maupun penambahan akibat
air hujan - akan tertampung di dalam Balancing Tank. Penambahan air akibat
adanya pengurangan air kolam karena terjadinya penguapan dll, dilakukan di
dalam Balancing Tank
Gambar
4.4. Gambar Diagram Sistem Sirkulasi Over Flow
4.3.4.2. Sistem Sirkulasi
Skimmer
Pada
sistem ini proses sirkulasi air kolam tidak memerlukan Balancing Tank, sebab
air langsung dihisap oleh Pompa Sirkulasi dari dalam kolam melalui Skimmer, dan
dikembalikan lagi ke dalam kolam.
Jika
terjadi penambahan tinggi air kolam akibat pengguna kolam atau air hujan, akan
langsung dibuang ke saluran buangan. Dan penambahan air jika terjadi pengurangan
volume air akibat penguapan dll, dilakukan di dalam kolam.
Sistem
ini biasanya dipegunakan untuk proses sirkulasi Jacuzzi atau Whirlpool dan
sebagian kolam domestic atau rumahan.
Sistem
ini memiliki kekurangan bagi praktisi kolam renang yang dianggap cukup
signifikan : yaitu terlalu sering terjadi penambahan air baru pada setiap kolam
yang dipergunakan, karena pasti ada
4.3.4.3. Perlengkapan Sistem
Kolam
Pada
perlengkapan dari instalasi watertreatment meliputi beberapa alat sebagai
berikut ini :
A. Pompa Sirkulasi
Pompa ini berfungsi
sebagai pompa transfer yang mengirim air yang dihisap dari dalam Balancing Tank
(untuk system overflow) atau dari Skimmer (untuk sistem skimmer) ke dalam kolam
renang. Jenis pompa yang biasa dipergunakan antara lain :
a. Pompa Centrifugal
b. Pompa End Suction
B. Filter
Sesuai
namanya, alat ini berfungsi untuk melakukan penyaringan atau filtrasi terhadap
air yang akan masuk ke dalam kolam. Kotoran-kotoran dalam air akan disaring
oleh alat ini, sehingga air yang kembali ke dalam kolam dalam kondisi bersih.
Ada 2 tipe Filter yang dibagi berdasar medianya : a. Sand Filter Media fitrasi
dari Filter jenis ini adalah Pasir Silica dengan ukuran agregat tertentu sesuai
kebutuhan. b. Cartridge Filter Media filtrasi dari Filter jenis ini adalah
berbentuk spons atau kasa khusus dengan ukuran dan kerapatan sesuai dengan
kebutuhan dan peruntukkannya.
C. Balancing Tank
Equipment
ini juga sesuai dengan namanya, berfungsi melakukan penyeimbangan terhadap
volume air kolam dan dipergunakan untuk kolam yang menggunakan system sirkulasi
Over Flow. Ketika kolam dipergunakan atau ketika terjadi hujan, air kolam akan
meluap dan
ditampung
oleh Balancing Tank. Dan sebaliknya ketika pengguna kolam keluar dari kolam,
atau terjadi penguapan, maka air yang tertampung dalam Balancing Tank tadi akan
dikirim kembali ke dalam kolam. Sehingga semaksimal mungkin tidak terdapar air
yang terbuang, kecuali jika sudah tak tertampung lagi dalam Balancing Tank.
D. Chemical Feeder
Alat
ini berfungsi untuk menambahkan bahan kimia perawatan air kolam ke dalam kolam
renang melalui instalasi inlet. Jenis Chemical Feeder yang biasa dipergunakan :
a.
Chemical Dosing Pump
b.
Automatic Chlorine Feeder
E. Skimmer Box
Alat ini dipergunakan untuk kolam dengan
system sirkulasi Skimmer, fungsinya sebagai titik hisap untuk pompa sirkulasi.
Semenjak penempatannya yang disesuaikan dengan muka air kolam, maka kotoran
yang mengambang akan turut terhisap melalui alat ini.
F. Inlet Inlet adalah titik dimana air masuk atau kembali ke dalam kolam.
G. Maindrain
Maindrain
pada dasarnya dipergunakan khusus untuk membuang atau menguras air kolam. Namun
pada sebagian system kolam yang mempergunakan system sirkulasi overflow,
maindrain dipergunakan pula sebagai titik hisap untuk pompapompa fitur kolam
seperti air mancur dan lain-lain.
4.3.4.4. Bahan Kimia Air
Kolam
Performa
kejernihan air kolam tidak semata-mata tergantung pada system sirkulasi. Dalam
air dapat muncul bakteri atau tumbuhan kecil yang dapat mengganggu kesehatan
dan kenyamanan pengguna kolam renang dan tidak dapat tersaring oleh filter.
Oleh sebab itu, air kolam perlu dilakukan perawatan dengan menggunakan
bahan-bahan kimia tertentu dengan kadar tertentu. Bahan kimia yang biasa
dipergunakan antara lain : a. Kaporit Bahan kimia ini dipergunakan untuk
menahan atau mencegah timbulnya lumut atau bakteri b. Soda Ash Bahan kimia ini
berfungsi untuk menaikkan kadar pH air kolam c. Tawas Bahan kimia ini
dipergunakan untuk mengendapkan partikel-partikel pengotor air kolam yang tidak
tersaring oleh Filter. d. Dan bahan-bahan kimia lain seperti Asam Klorida, PAC,
dan lain-lain.
4.3.5 Pekerjaan Instalasi
Penerangan Kolam Renang
Pada
pekerjaan elektrikal,penerapan lampu penerangan menggunakan lampu astral 100
watt DC.menggunakan transformer 300 watt untuk mengcover 3 buah lampu astral
pada kolam tersebut.karena arus yang digunakan pada armature lampu adalah arus
searah (DC) , maka keamanan pada kontaminasi arus listrik dengan air dapat
dihilangkan.
4.3.6 Pekerjaan Pengecoran
Beton
4.3.6.1 Beton Ready Mix
Beton
merupakan material bangunan yang sudah banyak digunakan dalam pelaksanaan
struktur bangunan modern. Beton digunakan karena keunggulankeunggulannya antara
lain kuat tekan beton tinggi, mudah dalam perawatan, mudah dalam pembentukan,
serta mudah mendapatkan bahan susun. Para pelaksana konstruksi perlu ekstra
hati-hati pada penelaahan perbedaan karakteristik beton dengan mutu beton.
Misal di RKS tercantum mutu beton fc’30 , maka jangan sesekali kita memesan
mutu beton K-350 karena ini sangat berbahaya dan bisa menimbulkan kegagalan
struktur bangunan beton bertulang. Contoh perhitungan mutu beton fc’30 Mpa
menjadi “K”. Misalkan mutu beton di KRS fc’ 30 Mpa, maka kita dapat menghitung
dengan konversi benda uji kubus ke silinder yakni berkisar factor 0,83 dan
konversi satuan Mpa ke Kg/cm² yakni sama denhan 10.Jadi mutu beton adalah sama
dengan 30*10/0,83 = 362 Kg/cm².
4.3.6.2 Waterproofing Integral
Pekerjaan
WATERPROOFING INTEGRAL adalah pekerjaan waterproofing beton dengan cara
mencampurkan obat-additive bahan kedap air ke dalam campuran betonnya.
Pencampuran obat-additive bahan kedap air dilakukan dengan cara menuangkan ke
dalam truk mixernya sebelum beton dituang.dosis pencampuran adalah 4 liter/m3
(mutu beton fc’30 Mpa dengan FAS 0,46=402kg) Maka perbandingan 0,5 liter per 50
kg semen. Material waterproofing integral yang biasa digunakan adalah jenis
liquid (1 komponen) dan jenis powder/liqiud Crystalline.
4.3.7 Pekerjaan Perawatan
Beton
Setelah pekerjaan pengecoran beton selesai,
pada umur 28 hari dilakukan pengetesan kuat tekan beton pada beton yang sudah
jadi tersebut.Setelah proses pengujian beton selesai,untuk selanjutnya perlu di
adakan perawatan beton agar tidak terjadi keretakan struktur pada usia beton
yang masih muda, dengan cara penyiraman beton secara berkala (curring).
Info :
Telp : 021. 779 727 51
Mobile : 0811 94 24 28 / 0812 9156 5358
Email : albianpools@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar