Jumat, 10 Agustus 2018

PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS PERPIPAAN KOLAM RENANG


PENGUJIAN TEKANAN HIDROSTATIS PERPIPAAN

1. Tujuan
Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk menyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor dan blok-blok penahan (permanen) sanggup menahan tekanan sesuai rencana.

2. Ketentuan Pengujian Pipa
a. Panjang Bagian pengujian
Panjang bagian pipa yang akan diuji tidak boleh lebih dari 500 m. Tekanan pada titik tertinggi tidak boleh kurang dari 0,8 kali tekanan pada titik terendah.

b. Persiapan untuk Pengujian
Blok Bantalan Penahan
Pengujian pipa bisa dimulai jika bok-blok bantalan penahan (permanen) telah dipasang ( sesuai dengan spesifikasi yang tercantum dalam gambar standar dan mutu beton telah memenuhi syarat yang ditetapkan ( sudah berumur lebih dari 7 hari 7 hari ). Blok penahan sementara untuk penutup ujung-ujung pipa yang diuji harus sesuai dengan gambar standar.

Pengurugan Galian Sebelum Pengujian
Perpipaan yang akan diuji harus sudah ditimbun seluruhnya.

Pengisian Air
Bagian pipa yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan kecepatan pengisianmaksimum 200 meter / jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa keluar.

Air diisi dititik terendah dari bagian pipa yang akan diuji.
Penti udara harus dalam keadaan terbuka penuh selam pengisian air sampai udara betul-betul habis. Air yang digunakan untuk mengisi pipa dan pengujian tekanan harus berasal dari sumber yang telah disetujui dan memenuhi syarat kualitas air bersih. Biaya Pengadaan air adalah tanggung jawab pemborong.


c. Perlengkapan Untuk Pengujian
Kontraktor harus menyiapkan semua perlengkapan yang diperlukan untuk pengujian. Perlengkapan harus berada dalam kondisi yang baik. Pompa yang digunakan harus dapat menghasilkan tekanan yang diinginkan. Tangki penampung air harus mempunyai ukuran/bentuk yang dapat mengukur volume penambahan air yang disyaratkan dalam pengujian. Tangki harus mempunyai ketelitian pengukuran volume air sebesar ± 0,5 liter. Alat pengukuran tekanan yang dikalibrasi, harusdipasang pada titik terendah dari bagian pipa yang diuji dengan ketelitian pembacaan 0,5 bar.

d. Urutan Pengujian
1) Pengujian Awal
Setelah diisi air, bagian pipa yang dilapisi semen harus didiamkan paling sedikit 24 jam, dengan tekanan statis sebesar tekanan kerjanya. Selam 6 jam terakhir dari periode awal tadi, tekanan harus dinaikkan sesuai tekanan pengujian. Jika terjadi penurunan volume air atau tidak pengujian awal hannya didasarkan pada pengukuran penambahan volume.
Sedangkan untuk pipa yang lain didasarkan pada pengukuran penambahan volume air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan volume air sesuai dengan toleransi penurunan tekanan yang diinginkan. Pemborong harus menemukan dan membongkar kebocoran yang diakibatkan pelaksanaan pengujian awal. Jika ada pergeseran perpindahan dan kebocoran pipa harus dilakukan pengujian ulang.

2) Pengujian Tekanan
Besarnya tekanan pengujian, lama pengujian dan toleransi penurunan tekanan ditentukan sesuai Tabel 1 yang tercantum pada gambar standar.
Hasil pengujian pipa tidak akan diterima, jika penurunan volume dari setiap bagian pipa yang diuji lebih besar dari toleransi yang ditentukan ( dihitung dengan satuan liter per 100 m panajang pipa ) sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab sebelumnya. Formulir standar ( ”Berita Acara Pengujian Pipa” ) harus digunakan untuk mencatat hasil pengujian.

e. Peringatan
Tidak diijinkan bekerja di dalam area / bagian pengujian, selama berlangsungnya pengujian pipa. 

f. Dasar Perhitungan Penambahan Volume
Pipa Baja dan PVC
Perhitungan penambahan volume air untuk jenis pipa baja dan PVC didasarkan pada :

q = 0,54 * 10 -4 *L * d * ( 1 – e(-h/4)  ) * P
Dimana :

q = Volume air ( liter )
L = Panjang bagian Pengujian ( m )
d = Internal Diameter ( mm )
h = Lam Pengujian ( jam )
P = Tekanan Uji ( bar )
0,54 * 10 -4  = Asumsi Konstanta, yang diambil berdasarkan ;
- Daya Resap Air dari Materi Pipa
- Panjang Pipa Rata-rat
- Metode Penyambungan
- Metode Pengurugan

g. Penyelesaian Pengujian
Setelah ” Berita Acara Pangujian Pipa ” dtandatangani bahwa diterima dengan berhasil, kontraktor masih harus bertanggung jawab untuk setiap tahapan pemasangan pipa hingga seluruh sistem perpipaan selesai. Untuk itu perlu pengujian terakhir sebagai penyelesaian pekerjaan kontraktor agar dapat dioperasikan perpipaan secara berurutan meliputi :

Uji Aliran Statis : Secara bertahap tanpa ada penurunan dan
tanda adanya kebocoran selam 1 jam
Uji Aliran Dinamis : Secara keseluruhan perpipaan tanpa adanya
tanda-tanda kebocoran selama 24 jam.
Pengaturan peralatan operasi pada katup-katup dan instalasi sambungan pelayanan.
Masing-masing pengujian diatas diterima bila behasil dengan baik dengan ditanda tanganinya ”Berita Acara Pengujian Pengoperasian Jaringan Perpipaan

BERITA ACARA PENGUJIAN PIPA

Lokasi Pengetesan : ..................................................................
Pemborong : ..................................................................
Nomor : ..................................................................
Tanggal : ..................................................................

1. DATA PIPA
- Jenis Pipa : ............................................................................
- Diameter Pipa : ............................................................................ mm
- Class Pipa : ............................................................................
- Tipe Sambungan : ............................................................................
- Cement Lining  Ada/Tidak Ada *)
- Lokasi Pipa : ............................................................................m
2. DATA PENGETESAN
- Elevasi Titik Pipa yang paling rendah : ........................................m
- Elevasi Titik Pipa yang paling Atas : ........................................m
- Elevasi Monoter : ........................................m
- Lama Pengetesan Awal : ........................................Jam
- Lam Pngetesan Utama : ........................................Jam
- Tekanan Test : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Tekanan : ........................................ Bar
- Toleransi Penurunan Volume Air : ........................................ Ltr/100m2
3. HASIL TES UTAMA
TEST WAKTU TEKANAN PENURUNAN VOLUME AIR (LITER)
HARI JAM
Awal Test
Akhir Test
Lama Pengetesan Jam

4. CATATAN :
5. HASIL TEST :
Demikian Berita Acara ini dibuat dan disetujui bersama untuk dipergunakan seperlunya.

PIHAK KE – II



District Engineer PIHAK KE – I



Pelaksana



BERITA ACARA UJI PENGOPERASIAN
JARINGAN PERPIPAAN

LOKASI :  ……………………………… TANGGAL  :
JENIS PENGUJIAN :  ALIRAN STATIS/DINAMIS
JALUR PENGUJIAN :  SELURUH SISTEM : TRANSMISI/DISTRIBUSI
CARA OPERASI :  GRAVITASI/PEMOMPAAN

1. DATA PIPA
NO JENIS/ND KELAS PANJANG FUNGSI PIPA
1.
2. 3. 4. 5.
Total Pengujian Operasi :

2. DATA PENGUJIAN
Elevasi Muka Air Produksi/Sumber ( Tekanan Pompa = Nol a ) : .............. m
Lama Pengujian : ............................. Jam

NO JALUR UJI COBA NOMOR ELEVASI (M) MANO/AIR JARAK (M) TEKANAN PENGAMATAN (MKA) JUMLAH SL KETERANGAN PENGAMATAN
1.
2.
3. 4. 5.

3. CATATAN DAN REKOMENDASI

Demikian Berita Acara ini dibuat dan disetujui bersama :


( ....................) ( .........................) ( ................. ) ( .............. )



Mengetahui



( ....................... )


( .................. )


h.   Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembayaran
Jumlah yang akan dibayar, akan diperhitungkan berdasarkan item-item pekerjaan yang terdapat di dalam Daftar Kuantitas Harga. Pada prinsipnya perhitungan pengukuran volume pekerjaan tidak terlepas dari kuantitas pekerjaan maupun kuantitas pekerjaan tersebut, dengan mengacu kepada Syarat Kontrak. Satuan yang akan dipakai sebagai dasar pengukuran pekerjaan adalah :

1. M1 = Meter lari, adalah jumlah panjang pekerjaan yang telah diselesaikan
2. M3 = Meter kubik, adalah adalah jumlah volume pekerjaan yang telah diselesaikan
3. Unit = Unit, adalah jumlah satuan pekerjaan yang terpasang/telah selesai sesuai dengan RAB
4. LS = Lump Sum, jumlah satuan pekerjaan yang dipresentasikan sesuai dengan tingkat/tahapan pekerjaan yang telah diselesaikan, sesuai denganitem yang terdapat di dalam daftar kuantitas dan harga.


Semua pekerjaan yang dapat dikategorikan sebagai pekerjaan yang sudah dibayar, akan diukur menurut ketentuan di atas. Dengan melihat lepada semua ketentuan pembayaran dan aturan pelaksanaan teknis maupun administrasi seperti yang diisyaratkan di dalam dokumen kontrak, makan pelaksanaan pengukuran hasil kerja tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk serta persetujuan/tenaga ahli.

Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut di atas tanpa memperhitungkan cara dimana material galian akan dibuang dan hanya akan dibayar menurut harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang ada di dalam daftar cuantiítas harga. Harga tersebut harus telah mencakup semua yang perlu dan hal-hal lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar